Tampilkan postingan dengan label Berita Tv. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Tv. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Juli 2017

perang Israel vs Palestina bukanlah perang agama..


Oleh: Rantinus Manalu


Israel dan Palestina atau umumnya suku bangsa Arab Timur Tengah adalah keturunan satu darah, yakni Abraham. Kedua Kitab Suci yang diakui oleh Keduanya Al'quran dan Taurat Musa, termasuk Alkitab kristen mengatakan, Abraham punya Anak laki dua orang, tapi beda ibu. Sarah, istri pertama melahirkan Ishak. Hagar melahirkan Ismael. Hagar seorang wanita Mesir, yang dulunya budak Abraham, diangkat menjadi istri utk mendapatkan keturunan bagi Abraham karena sampai masa tuanya Abraham tidak memperoleh anak dari Sarah.






Meskipun sudah umurtua Allah menepati janjinya kepada Abraham, ia akan menjadikan keturunannya seperti bintang di langit dan pasir di laut. Sarah melahirkan di masatuanya.
Ishak dan Ismael lahir dalam jarak waktu tdk jauh berbeda. Mereka sama-sama menikmati masa kanak-kanak. Ketika Sara melihat Ismael bermain-main, Ia menyuruh Abraham mengusir Hagar dan anaknya karena ia tidak akan menjadi Ahli waris. Abraham dgn hati gondok melakukan yang dikatakan Sarah setelah mendengarkan bisikan Ilahi. Abraham harus menjauhkan Hagar dan Ismael. Namun Allah akan tetap menjadikannya bangsa besar dgn keturunan seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut karena dia juga anak Abraham.



Begitulah lahirnya kedua anak itu yang kemudian menjadi suku (kaum), turun dari darah yang sama. Ishak menjadi leluhur Israel dan Ismael menjadi leluhur bangsa-bangsa Arab. Ini diyakini dalam tradisi mereka. Persoalan kemudian, siapa anak yang sah dan diberkati oleh Allah dari kedua Anak ini dan keturunannya? Ini perseteruan hebat dan panjang, apalagi setelah pengajaran agama.
Persoalan ini semakin tajam justru ketika sudah dalam pengajaran Agama. Islam mengajarkan Ismaellah Anak sah dan mendapat berkat dari Allah. Sedangkan Yahudi mengatakan Ishak.
Selanjutnya, sejarah mencatat keturunan kedua orang ini setelah menjadi kaum, suku-suku kecil, penuh dengan sejarah perang dan rebut-rebutan tanah dan wilayah untuk kebutuhan suku masing-masing menggembalakan kawanan ternak mereka.
Jadi dari awal sejarah mereka sudah hidup dalam perseteruan, persaingan hak posisi sebagai Anak sah, bukan sebagai penganut agama yang berbeda, tetapi sebagai suku.
Persoalan perang sekarang itu setelah system pemerintahan ada. Israel mendeklarasikan diri sebagai satu bangsa dan negara berdaulat, tapi Palestina (dan umumnya nagara Arab) tidak mengakui eksistensi Israel sbg negara. Demikian juga Palestina tidak diakui eksistensinya sbg bangsa dan negara berdaulat oleh Israel.
Jadi adalah sangat tepat dikatakan bahwa perang Israel vs Palestina bukanlah perang agama dan bahkan tidak ada kaitannya dengan agama. Bagi saya Israel-Palestina hanya melanjutkan terus perang keturunan Kedua Saudara sedarah yang memang sudah terjadi dari awal sejarah keberadaan mereka. kapan akan selesai perang Palestina-Israel ini? Sulit atau bahkan tidak akan pernah berakhir. Karena keduanya keras kepala dan merasa sama-sama paling benar di hadan bumi, langit dan Tuhan. Dan orang (negara lain) tinggal menyulut-nyulut supaya api perang terus berkobar sehingga dapat keuntungan dari perang itu. Apakah memang masuk akal kedua bangsa ini satu sama lain tidak mengakui eksistensi negara lain?
Kepada kaum pembaca akhirnya mau saya katakan, Kedua Bangsa ini, Israel dan Palestina (negara-negara Arab) telah gagal sebagai bangsa yang dipilih Allah sebagai tempat para nabiNya berasal. Seruan untuk perdamaian bagi seluruh bangsa telah muncul dari padang pasir Timur Tengah sejak ribuan tahun lalu dan puluhan Nabi telah datang dari sana, tapi bumi Timur Tengah tidak pernah hidup dalam kedamaian. Mereka bangsa yg dipilih karena dari merekalah muncul para nabi, tapi mereka gagal untuk menikmati maksud dari pewartaan nabi, agar seluruh bangsa hidup rukun dan damai. Karena kecongkakan kalianlah, hai negara-negara Timur Tengah, yang dari dulu terus hidup dalam perseteruan antar suku, kaum melawan kaum, rebutan wilayah, dst, Allah selalu menyondongkan telinganya kepada kalian. Tapi doa dan seruan kalian kepada Allah untuk minta pertolongan itu tidak muncul dari kepasrahan iman kepada kehendak Allah. Apa yang dikehendaki Allah, bukan itu yang kalian lakukan. Kekeraskepalaan itulah yang lebih menonjol kalian tunjukkan pada Allah.
Maka tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk ikut memelihara perseteruan Israel-Palestina, apalagi memperluasnya dgn issu agama. Kalau Anda betul beriman, mari pelihara perdamaian, bangun kemanusiaan, sebagaimana diserukan oleh Nabi-nabi dlm Kitab Suci yang Anda percayai. Karena itulah yang dikehendaki Allah. Siapa yang melakukan kehendak dan perintah Allah dialah yang hidup tenang, damai dan bahagia di bumi ini, sekarang. Allah juga menjanjikan surga kepada mereka. Salam damai untuk NKRI.

Rabu, 22 Maret 2017

10 Kampus Indonesia Terbaik Versi Kemenristek Dikti

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah mengumumkan klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi klaster pertama untuk tahun 2015 ini.

Untuk menilai dan memposisikan perguruan tinggi tersebut, Kemenristek Dikti melakukannya berdasarkan empat kriteria, yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas manajemen dan organisasi, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.
Empat kriteria tersebut memaparkan posisi setiap perguruan tinggi masing-masing, sehingga setiap kampus berada di urutan yang berbeda, berdasarkan empat kriteria itu.
Namun, bila dilihat secara keseluruhan, maka Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi nomor satu sebagai pemegang gelar perguruan tinggi terbaik secara keseluruhan, diikuti 10 perguruan tinggi lainnya.
Yang menarik, terdapat tiga perguruan tinggi swasta (PTS) yang berhasil menembus nominasi perguruan tinggi negeri (PTN) dalam pengumuman klaster pertama tahun ini, yaitu: Universitas Gunadarma, Universitas Petra Surabaya dan Universitas Islam Indonesia.
10 kampus yang dimaksud yakni Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Airlangga, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, dan Universitas Hasanuddin.
Seperti yang dikutip detik.com dari laman Kemenristek Dikti Kopertis XII, berikut susunan kampus untuk kategori perguruan tinggi terbaik
Berdasarkan kualitas Sumber Daya Manusia:
1. Institut Pertanian Bogor (IPB)
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
3. Institut Teknologi Bandung (ITB)
4. Universitas Negeri Malang
5. Universitas Indonesia (UI)
6. Universitas Negeri Makassar
7. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
8. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
9. Universitas Airlangga (UNAIR)
10. Universitas Bengkulu

Sementara pada kategori perguruan tinggi terbaik berdasarkan kualitas manajemen secara berurutan adalah sebagai berikut:
1. PENS-ITS (PTN)
2. Universitas Gunadarma (PTS)
3. ITS (PTN)
4. UGM (PTN)
5. UI (PTN)
6. ITB (PTN)
7. IPB (PTN)
8. Universitas Kristen Petra (PTS)
9. Universitas Sebelas Maret (PTN)
10. Universitas Islam Indonesia (PTS)

Dan pada kategori perguruan terbaik berdasarkan kualitas penelitian dan publikasi, Kementerian Ristek dan Dikti membaginya menjadi dua.

1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
2. Insitut Pertanian Bogor (IPB)
3. Universitas Indonesia (UI)
4. Universitas Gadjah Mada (UGM)
5. Universitas Padjajaran (UNPAD)
6. Universitas Hasanuddin (UNHAS)
7. Universitas Sebelas Maret (UNS)
8. Universitas Brawijaya (UB)
9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
10. Universitas Diponegoro (UNDIP)

Sedangkan pada bagian kedua perguruan tinggi berdasarkan kualitas kegiatan mahasiswa, secara berurutan adalah:
1. Universitas Gadjah Mada (UGM)
2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3. Universitas Brawijaya (UB)
4. Institut Teknologi Bandung (ITB)
5. Institut Pertanian Bogor (IPB)
6. Universitas Indonesia (UI)
7. Universitas Airlangga (UNAIR)
8. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
9. Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
10. Universitas Diponegoro (UNDIP)

Secara total dan keseluruhan, ada 11 Perguruan Tinggi terbaik yang mendapatkan skor tertinggi klasifikasi dan tergabung dalam klaster satu:
1. Institut Teknologi Bandung (ITB); skor total 3.743
2. Universitas Gadjah Mada (UGM); skor total 3.690
3. Institut Pertanian Bogor (IPB); skor total 3.490
4. Universitas Indonesia (UI); skor total 3.412
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS); skor total 3.289
6. Universitas Brawijaya (UB); skor total 3.217
7. Universitas Padjadjaran (UNPAD); skor total 3.075
8. Universitas Airlangga (UNAIR); skor total 3.064
9. Universitas Sebelas Maret (UNS); skor total 3.035
10. Universitas Diponegoro (UNDIP); skor total 2.983
11. Universitas Hasanuddin (UNHAS); skor total 2.978

Menristek Dikti M Nasir berharap, para SDM lokal — yang termasuk dari lulusan kampus-kampus ini — nantinya tak kalah bersaing di jagat teknologi.
“Indonesia harus mengembangkan riset dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Indonesia harus punya mimpi. Kita bisa bersaing di kancah dunia melalui ekonomi kreatif yang sangat pesat pertumbuhannya pada industri animasi,” papar Nasir.

Selasa, 30 Agustus 2016

Suara Bocah Ini Bikin Merinding Coaches The Voice Kids Indonesia!

Suara Bocah Ini Bikin Merinding Coaches The Voice Kids Indonesia!

Seorang gadis dari Banda Aceh bernama Kayla berhasil menarik perhatian tiga coach di ajang The Voice Kids Indonesia. Ia tampil menyanyikan lagu Bimbang yang dipopulerkan oleh Melly Goeslaw.
Punya suara yang unik dan indah, Kayla berhasil membuat Tulus, Agnes Monica dan Bebi Romeo berbalik dari kursinya di sesi Blind Audition. Semua menikmati suara indah bocah yang diantarkan oleh keluarganya tersebut.

sumber : http://musik.kapanlagi.com/jukebox/suara-bocah-ini-bikin-merinding-coaches-the-voice-kids-indonesia-affab2.html

Senin, 29 Agustus 2016

Pemerintah tindak kebakaran hutan bukan karena desakan Singapura

Anggota militer Indonesia sedang memadamkan api akibat kebakaran lahan di Pampangan, Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, 13 September 2015. Foto oleh Tamy Utary/EPA

Anggota militer Indonesia sedang memadamkan api akibat kebakaran lahan di Pampangan, Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, 13 September 2015. Foto oleh Tamy Utary/EPA
"Semua pihak luar hendaknya menahan berkomentar yang tidak perlu dengan tetap melihat upaya-upaya yang telah dilakukan secara sistematis dan serius oleh pemerintah Indonesia."

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Abubakar menegaskan negara tidak tinggal diam menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Saat ini, negara tengah melakukan upaya pemadaman di berbagai daerah yang tengah dilanda api.

"Negara tidak diam dan pemerintah terus bekerja tiada henti, dengan segala kekuatan yang ada," tulisnya melalui akun Twitter pribadinya pada Ahad, 28 Agustus 2016 lalu. Sejauh ini, KLHK bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Daerah, terus mengirimkan tim pemadam api; termasuk dengan helikopter.

Siti mengaku sadar kalau rakyat di daerah sudah sangat jenuh dengan asap yang mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Sejak 2015 lalu, beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan sempat tertutup asap dalam jangka waktu yang lama; bahkan berdampak pada timbulnya ISPA di anak-anak.

"Saya memantau asap cukup pekat saat ini menghampiri warga Duri, Dumai dan beberapa daerah di Riau," kata dia.

Laporan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau dan KLHK, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di area tersebut berada pada tingkat Sedang hingga Berbahaya.

ISPU dengan tingkat Berbahaya dapat merugikan kesehatan yang serius, sedangkan pada Sangat Tidak Sehat dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Begitu juga dengan ISPU level Tidak Sehat dapat merugikan pada manusia atau kelompok hewan yang sensitive atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Penegakan hukum

Saat ini, lanjut Siti, ada sekitar 30 perusahaan dikenakan sanksi administratif. Mereka terbukti terlibat membakar hutan maupun lahan. Selain dalam bentuk teguran keras, izin-izinnya juga akan dicabut sementara sampai keluar pencabutan izin secara permanen.

Selain itu hampir 10 perusahaan sedang menjalani proses tuntutan perdata. "Sedangkan tuntutan pidana menyesuaikan dengan penanganan oleh Polri," kata Siti.

Meski demikian, ia tak mendetailkan data dari perusahaan-perusahaan yang disebutkan.

Politisi Partai Nasional Demokrat ini juga mengatakan kalau semua tindakan yang diambil tak dipengaruhi keluhan negara lain. Indonesia, lanjutnya, menganut prinsip ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian.

"Semua pihak luar hendaknya menahan berkomentar yang tidak perlu dengan tetap melihat upaya-upaya yang telah dilakukan secara sistematis dan serius oleh pemerintah Indonesia," kata dia. Bukti nyata bisa terlihat dari menurunnya titik api dan luasan sebaran asap, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Singapura berkali-kali menyampaikan keluhan lantaran asap dari kebakaran hutan memasuki wilayah mereka. Bahkan, ada panggilan terhadap 6 perusahaan, yang terancam denda US$100 ribu per hari kebakaran.

Terkait dengan penurunan angka titik api, data BNPB menyebut hotspot 2015 sebanyak 32.734 titik, sedangkan 1 Januari- 29 Agustus 2016 sebanyak 12.884 titik.

Sabtu, 27 Agustus 2016

Sijago Merah Membakaran Rumah di Langkat sungguh 1 Tewas, 2 Kritis (Kebakaran)




Telah terjadi kebakaran sebuah rumah di Desa Telaga Sahid, Kabupaten Langkat pada Kamis (25/8/2016). Kebakaran ini berujurng tewasnya seorang kepala keluarga yang diketahui bernama Isbani Sitepu (34). Sementara itu, dua orang lainnya yang merupakan istri dan anak dari korban, menderita luka bakar seiurs dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Tanjung Pura, Langkat. Kapolres Langkat, AKBP Mulya Hakim Solichin, mengungkapkan bahwa kebakaran awalnya dari lampu minyak (lampu teplok, -red) yang dihidupkan oleh korban Isbani. Namun nahas, lampu minyak tersebut ternyata jatuh dan menyambar isi rumah semi permanen yang dikelilingi oleh tepas. Lebih lanjut, dikarenakan api yang semakin membesar, Isbani berusaha untuk menyelamatkan Istrinya, Inem (32) dan anaknya Anisa Rahmadani Boru Sitepu (4) agar keluar dari rumah yang sudah terbakar. Setelah istri dan anaknya berhasil keluar dari rumah dengan luka bakar yang serius, Isbani kemudian terjebak di dalam rumah, akibat banyaknya menghirup asap, Isbani diduga pingsan sebelum meninggal dikarenakan seluruh badannya habis terbakar. Sebelumnya, mereka tinggal dirumah berukuran 4 meter persegi yang memiliki dinding tepas dan beratap rumbia, rumah yang ditinggali oleh mereka tidak dialiri arus listrik, sehingga satu-satunya penerangan dari rumah mereka berasal dari lampu telpok yang mereka gunakan sehari-hari.





Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/08/25/632/kebakaran-rumah-di-langkat-1-tewas-terbakar-2-kritis

Jumat, 26 Agustus 2016

Pendidikan Wujudkan Medan Rumah Kita




Medan, TKJSBB - Dinas pendidikan dan Bappeda melakukan review rencana strategis (renstra) pendidikan Kota Medan tahun 2016-2020. Reviu bertujuan mengintegrasikan visi Medan Rumah Kita ke dalam program pendidikan. Kegiatan ini difasilitasi Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program PRIORITAS, dan diikuti 10 kabupaten/kota di Sumut. “Program pendidikan yang dituangkan dalam renstra ini akan fokus pada tiga poin sebagai perhatian utama untuk percepatan pembangunan Medan Rumah Kita di sektor pendidikan yakni peningkatan kualitas guru, redistribusi guru dan disiplin siswa melalui pengembangan sekolah ramah anak,” terang Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid PPD) Dinas Pendidikan Kota Medan, Masrul Badri di Medan, Jumat (29/7).

Koordinator Daerah USAID Prioritas Kota Medan, Bambang F. Wibowo optimis pendidikan kota Medan menjadi lebih baik. Ia menilai hasil review renstra pendidikan lebih fokus karena memasukkan guru sebagai unsur penting. Secara internasional dinyatakannya, bahwa kualitas sistem pendidikan tidak mungkin lebih baik dari mutu gurunya. ”Semakin baik mutu guru, akan semakin baik pula mutu pendidikan di daerah itu. Itu sebabnya saya optimis karena guru-guru kita di Medan akan terus-menerus dilatih. Begitu juga mutu sekolah akan meningkat, karena guru-guru terbaik akan didistribusikan ke setiap sekolah. Setiap sekolah akan dapat guru bermutu,” terang Bambang.


Plt. Kasubid Sosbud Bappeda Kota Medan, Iin Juliani Saragih, menjelaskankan reviu ini begitu strategis sebagai masukan awal bagi penyesuaian renstra pendidikan dengan RJPJMD Kota Medan 2016-2020. Hasil review ini akan memudahkan Dinas Pendidikan Kota Medan dalam menentukan program strategis. “Dengan adanya workshop ini akan sangat memudahkan bagi Dinas Pendidikan Kota Medan untuk melakukan sinkronisasi. Apalagi saat ini Bappeda sedang menyelesaikan draft akhir RPJMD 2016-2020 berdasarkan hasil dari konsultasi public beberapa waktu yang lalu,” jelas Iin.

Selanjutnya Bambang mengatakan program pendidikan Kota Medan menyasar enam aspek. Yakni pembelajaran, manajemen berbasis sekolah, pendidikan inklusi, budaya baca, pemerataan guru, dan peningkatan keprofesian berkelanjutan. “Enam aspek ini telah berhasil kita rumuskan dan disinkronkan ke dalam renstra pendidikan kota Medan. Selanjutnya nanti tinggal Dinas Pendidikan bersama Bappeda untuk mereviewnya sekembalinya dari kegiatan ini,” ujar Bambang.

USAID PRIORITAS memfasilitasi Workshop Review Renstra Pendidikan untuk membantu mitranya merancang renstra yang sesuai dengan indikator kinerja progam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Terdapat enam puluh indikator yang telah dikembangkan oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini diikuti 10 kabupaten/kota yaitu Tapanuli Selatan (Tapsel), Sibolga, Toba Samosir (Tobasa), Humbang Hasundutan (Humbahas), Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Serdang Bedagai (Sergai), Nias Selatan (Nisel), Medan, dan Labuhan Batu (Dewa)