loading...
Masih tidah percaya???? kalau blom percaya baca aja artikel TKJ Blog ini sampai selesai.....
Pikiran menerawang. Muncul perasaan terisolasi. Ini adalah gejala yang dievaluasi dalam dua studi baru yang menguji pengaruh kesepian terhadap peningkatan resiko kematian.
Studi pertama, dilakukan oleh Dr Yakub A. Udell dari Brigham and Women’s Hospital of the Harvard Medical School di Boston dan rekan-rekannya, menemukan kesendirian dengan peningkatan mortalitas dan resiko kardiovaskular untuk kelompok usia tertentu. Mereka melihat data dari Reduction of Atherothrombosis for Continued Health (REACH) di mana 19 persen dari peserta REACH tinggal sendirian.
Menurut hasil studi, hidup sendiri berkorelasi dengan lebih tinggi empat tahun dalam resiko kematian dan penyakit jantung. Rentang usia mereka yang jadi sasaran penelitian adalah usia 45 dan 65 tahun, yang sama beresikonya dengan kelompok usia 66-80 tahun ketika hidup sendiri. Namun untuk mereka yang 80 tahun dan atas, hidup sendiri tidak meningkatkan resiko kematian.
"Kesimpulannya, hidup sendiri secara independen terkait dengan peningkatan resiko kematian," tulis peneliti.
Studi lain oleh Universitas California, San Francisco (UCSF) juga menemukan bahwa kesepian bisa sangat berbahaya bagi orang dewasa dan dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius, bahkan mungkin mengakibatkan kematian.
Tim peneliti mempelajari data dalam studi kesehatan dan kepensiunan, yang merupakan studi representatif nasional yang dilakukan oleh National Institute on Aging. Ada 1.604 orang dewasa yang berpartisipasi dalam studi antara 2002 dan 2008. Rata-rata usia peserta adalah 71 dan mereka ditanya apakah mereka merasa ditinggalkan, terisolasi, atau tidak memiliki persahabatan. Hasil studi itu, yang diterbitkan baru-baru ini dalam Archives of Internal Medicine.
"Dalam model khas medis kami, kami tidak berpikir perasaan subjektif sebagai yang mempengaruhi kesehatan," kata penulis hasil penelitian, Dr Carla Perissinotto, asisten profesor di Divisi Geriartrik UCSF, dalam sebuah pernyataan. "Ini menarik untuk menemukan kesepian yang independen terkait dengan peningkatan kematian dan penurunan fungsi anggota tubuh."
Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa kesepian belum tentu berkorelasi dengan hidup sendiri. Pada 43 persenmanula yang disurvei menyatakan bahwa mereka merasa kesepian tetapi hanya 18 persen tinggal sendirian. Para peneliti juga melihat kematian dan kesulitan yang meningkat untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti naik tangga, berjalan, atau tugas ekstrem yang lebih berat.
"Kami tertarik dalam mengidentifikasi berbagai faktor yang menyebabkan fungsional orang dewasa terganggu dan akhirnya beresiko untuk masuk panti jompo," jelas Perissinotto dalam laporan itu.
Mereka yang mengidentifikasi diri mereka sebagai kesepian menunjukkan risiko 49 persen lebih besar dari penurunan fungsionalnya dan 45 persen lebih beresiko kematian. "Ini adalah salah satu hasil yang mungkin Anda tidak ingin melihat karena mengerikan untuk mengetahui hal itu adalah benar," kata Perissinotto.
Para ilmuwan percaya bahwa efek dari kesepian pada lansia berbeda dari dampak depresi. Peneliti berharap bahwa hasil studi tersebut akan mengintegrasikan layanan sosial dan medis untuk pasien usia lanjut dengan cara yang lebih komprehensif.
Tidak ada komentar:
Write komentarSilahkan tinggalkan komentar sobat dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM ya..! Komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda.
Blog ini blog DOFOLLOW