Tampilkan postingan dengan label pengertian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengertian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Agustus 2012

Arti Sahabat




Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??
MEREKALAH SAHABATMU
Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??
MEREKALAH SAHABATMU
Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu
copyright tulisan dipegang oleh seorang sahabat di Bukittinggi sana.
semoga bermanfaat….

Rabu, 01 Agustus 2012

Sejarah SIBORONG-BORONG

SIBORONG-BORONG DALAM SEJARAH TAHUN 1800-AN



Siborong-borong pernah menjadi ibukota tanah Batak. Selain Bakkara yang dikenal sebagai ibukota Dinasti Sisingamangaraja. Hal itu terjadi karena adanya dua kelompok yang bertikai.

Ada dua kubu yang memerintah di tanah Batak saat itu. Satu kubu pimpinan Fakih Amiruddin yang wilayahnya meliputi Rao, tanah Batak selatan sampai Asahan, Padang Lawas dan sebagian daerah Toba berpusat di Siborong-borong dan kubu lain yakni saudaranya sendiri Sisingamangaraja X yang menjadi penguasa tradisional Toba dengan pusat di Bakkara.




Fakih Amiruddin memerintah dari Siborong-borong lebih kurang pada tahun 1800-an, dalam konflik dengan kerabatnya pihak Sisingamangaraja X di Toba. Pemerintahan Fakih Sinambela di Tanah Batak dibagi dalam empat wilayah. Masing-masing wilayah dipimpin oleh panglima.

Siapakah Fakih Amiruddin (Lontung)?

Dia putra dari Nai Hapatihan dari suami orang Aceh. Ada yang bilang bahwa suaminya tersebut adalah putra Ompu Palti Raja di istana Sisingamangaraja X. Ompu Palti Raja adalah gelar pendeta-raja pada masa itu yang khusus dipegang marga Lontung, selain Jonggi Manoar untuk marga Limbong Sagala dan Baligeraja dari toga Sumba. Nai Hapatihan adalah saudari perempuan Sisingamangaraja X. Diceritakan bahwa putri Sisingamangaraja X, yang bernama Pinta Omas boru Sinambela ternyata tertarik dengan Fakih. Bagi Fakih, Pinta Omas merupakan putri dari saudara ibunya alias Tulang. Putri inilah yang disebut dalam bahasa Batak sebagai pariban. Ternyata pernikahan mereka tidak disetujui. Dikabarkan Pinta Omas akhirnya memilih untuk terjun ke Danau Toba.






Dalam cerita anak-anak yang sering diperdengarkan di bonapasogit adalah bahwa Pintas Omas merupakan seorang putri yang tidak ingin menikah dengan lelaki paksaan orang tuanya tapi bertahan dengan pilihannya sendiri. Dia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri demi mempertahankan prinsipnya. Namun, saat dia meloncat ke danau, yang diikuti oleh seekor anjingnya, dia ditakdirkan menjadi batu. Batu tersebut bentuknya seperti orang yang tergantung di dinding tebing. Patung atau batu, yang terdiri dari seorang putri yang terbalik dan seekor anjing yang tergantung ini menjadi objek wisata saat ini yang bernama 'legenda batu gantung'.








Saudara Pintas Omas dari satu ibu, Lambung Sinambela, akhirnya memilih untuk mengasingkan diri ke luar tanah Batak. Ada yang mengatakan dia di Tanjung Balai atau Asahan atau Sipirok atau di tempat lain. (Abdul Rachmi Pasaribu, "Raja Uti: Tokoh Spiritual Batak")

Mengapa Sisingamangaraja X tidak menyetujui pernikahan Pintas Omas dengan Paribannya sendiri??? Padahal ini merupakan hal yang wajar di adat Batak??

Bila kita melihat sejarah Sisingamangaraja I-VIII, dapat diketahui bahwa dinasti generasi ini tidak pernah mempunyai anak perempuan yang sangat dinanti-nanti. Legenda mengatakan bahwa hal ini merupakan kutukan karena Sisingamangaraja I atau Mahkuta alias Manghuntal pernah menghukum namborunya boru Sinambela dengan injakan kaki gajah. Sehingga Sisingamangaraja X sangat menyayangi putrinya dan merasa Fakih bukanlah jodohnya yang pantas. Ketakutan masih ada di benak Sisingamangaraja X karena keturunan Fakih yang punya ayah dari Lontung dan ibu yang sakti Nai Hapatihan akan lebih mulia dan lebih berwibawa dari keturunan Sinambela yang akan mengakibatkan kudeta politik.

Ceritanya adalah bahwa Manghuntal yang dikenal suka membantu orang, melunasi utang orang miskin dan membebaskan budak tersebut ditentang oleh namborunya yang juga bernama Nai Hapatihon. Akhirnya pertikaian terjadi antara kubu Sisingamangaraja I dengan kubu Namborunya. Kedua pasukan melakukan peperangan dalam waktu yang lama tanpa pemenang.

Mahkuta atau Manghuntal dikabarkan meminta pasukan gajah putih dari pemerintahan Dinasti Uti di Barus. Peperangan pun terjadi dan akhirnya Nai Hapatihan tewas dalam pertempuran tersebut.

Menurut cerita orang-orang tua, karena itulah keturunan Sisingamangaraja dikutuk tidak akan mempunyai anak perempuan. Kutukan tersebut baru berhasil dicabut oleh Sisingamangaraja IX. Puti Sisingamangaraja IX ternyata juga mempunyai kesaktian yang juga dinamakan dengan meniru nenek moyangnya, Nai Hapatihan. Putri Sisingamangaraja XII juga dikenal dengan keheroikannya yaitu, Lopian Boru Sinambela.

Fakih Amiruddin akhirnya memilih untuk merantau ke tanah Batak Selatan dan akhirnya suatu saat kembali dengan ribuan pasukan untuk melakukan kompetisi kekuasaan dengan Sisingamangaja X dalam perang paderi.

Sebab-sebab perang tersebut adalah banyak. Namun semuanya menyatu menjadi suatu alasan untuk bertikai:

1. Adanya pihak yang memanas-manasi politik saat itu. Dengan tujuan untuk mencipkatan kebencian dan permusuhan. Pihak ‘intel’ itu memasuki tanah Batak dengan baju misi dan lain sebagainya. Namun kejadian tersebut dapat dibaca oleh orang Batak kemudian hari. Sialnya, semuanya sudah terlambat. “Orang Batak Toba menganggap timbulnya perang Padri sebagai akibat rasa sakit hati Burton dan Ward karena ditolak mengembangkan Kristen. (Sihombing, 1961).”
2. Konstelasi politik lokal dalam perang Padri dengan tujuan membendung kekuatan Belanda. Sekarang ini diketahui pahlawan dalam perang ini, secara keseluruhan mulai dari Sumatera Barat adalah Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai Harahap.
3. Adanya dendam sejarah antara dua kubu Batak, Tatea Bulan yang diwakili marga Siregar dan Sumba yang diwakili Sinambela.
4. Perselisihan di dalam keluarga Sinambela di Bakkara. Keluarga yang memimpin tanah Batak dalam dinasti Sisingamangaraja. Antara Fakih Amiruddin dan Sisingamangaraja X.
5. Tarik-menarik pengaruh antara Minang di pihak Fakih Amiruddin dan Aceh di pihak yang lain. Seperti halnya yang terjadi antara persaingan Dinasti Pardosi (Pohan) dari Sumba yang didukung Aceh sebagai Sultan di Hulu Barus dan Dinasti Pasaribu dari Tatea Bulan yang dukungan Minang sebagai Sultan di Hilir Barus.
6. Bila persaingan di Barus berujung kepada penjajahan Belanda atas Barus setelah kedua kesultanan tersebut diadu domba maka pertempuran ini berujung dengan masuknya Belanda ke Toba.

Ibukota dan Pusat Pemerintahan Batak: Siborong-borong

Istana pemerintahan Fakih Amiruddin berpusat di Siborong-borong pada sebuah gedung yang megah. Setelah kepergian Fakih Amiruddin istana tersebut menjadi rumah kediaman pegawai Controleur/BB Belanda.

Wilayah kekuasaan Fakih Amiruddin di Uluan, Porsea diberikan dalam tanggung jawab Mansur Marpaung. Mansur Marpaung sendiri selain sebagai panglima pasukan Fakih Amiruddin, juga merupakan putra daerah Porsea. Paska perang, dia menduduki Asahan dan menjadi Tuanku Asahan. Kantor pemerintahan Mansur Marpaung sekarang menjadi sebuah mesjid di Porsea. Di Uluan juga, yang bukan wilayah Mansur, memerintah Alamsyah Dasopang kantornya berada dalam sebuah rumah yang kini menjadi pasar.

Wilayah Toba dipimpin oleh Idris Nasution dan kantornya berada di Laguboti yang kemudian di jaman Belanda menjadi sekolah pertukangan. Panglima lain, Jagorga Harahap menjadi penaggung jawab daerah Pahae Silindung, dan kantor pemerintahannya berada di Sigompulon yang pada jaman Belanda berubah menjadi HIS/Sigompulon. Di wilayah Silindung yang lain memerintah Raja Gadumbang yang berkantor di Pearaja sebuah tempat yang menjadi milik Jagorga Harahap dalam bisnis garam dan di zaman Belanda diambil menjadi kantor pusat HKBP.

Panglima yang lain yakni Pemasuk Lubis memimpin sebuah sekolah di bawah pemerintahan Fakih Sinambela di Sipoholon yang sekarang menjadi Sekolah Pendeta HKBP.

Sementara itu pemerintahan Sisingamangaraja X juga mempunyai panglima-panglima di berbagai benteng.

Benteng Silantom di Humbang dipimpin oleh Soaloon Harianja. Benteng Simangumban, Pahae dijaga oleh Raja Pandikar Siregar dengan anak buahnya Amanibinsar Sinambela seorang teman sepermainan di waktu kecil Fakih Sinambela. Benteng Pangaloan di Pahae dipimpin oleh Raja Gading Nainggolan. Benteng Tanggabatu di Humbang dipimpin oleh Sisingamangaraja X sendiri. Benteng Paranginan di Humbang dipimpin oleh Raja Amantaras Sianturi. Benteng Muara dipimpin oleh Ronggur Simorangkir. Benteng Bakkara dipimpin oleh Putra Mahkota Amandippu Sinambela. Benteng Tamba dipimpin oleh Parultop Sinambela.

Rakyat Batak Muslim yang dianggap sebagai golongan adat juga mendukung kekuasaan Sisingamangaraja X di berbagai tempat. Salah satu putra terbaik mereka telah menjadi panglima Sisingamangaraja X di Benteng Salak Dairi yaitu Panglima Syarif Tanjung, seorang yang menjadi teman dekat Raja. Benteng ini merupakan sistem pertahanan Sisingamangaraja X untuk mengamankan Salak Dairi sebagai ibukota kedua pemerintahan Sisingamangaraja X.

Benteng Tanjungbunga dipimpin oleh Raja Baganding Sagala. Benteng Dolok Sanggul dipimpin oleh Raja Humirtok Rambe, seorang Raja daerah Tukka dekat Barus yang sering bertindak sebagai duta besar ke Aceh. Benteng Laguboti dipimpin oleh Raja Sahala Simatupang.

Upaya diplomasi selalu dikedepankan oleh Fakih Sinambela untuk mengakhiri perang. Namun usaha tersebut ditolak oleh Sisingamangaraja X. Fakih Sinambela yang juga bersaudara dengan pihak Bakkara melakukan upaya persuasif dengan persembahan hadiah berupa barang-barang dari sutera, termasuk surat menyurat melalui kurir yang terdiri dari pedagang yang lalu lalang antar daerah kekuasaan masing-masing.

Sisingamagaraja X mempersiapkan rencana perang total. Beberapa keluarganya termasuk para putera mahkota diungsikan ke daerah Uti, daerah Singkel, Aceh yang memang banyak keluarganya khususnya dari marga Sinambela bermukim dan sudah mejadi muslim.

Sementara itu surat menyurat terus dilakukan untuk mencari jalan damai. Surat-surat tersebut ditandai dengan cap Sisingamangaraja X yang bertuliskan A Ha Ma Ra Ja Sa Ha Ha A Na atau Ahu Ma Raja Siahaan yang artinya akulah raja yang tertua artinya yang tertinggi.

Cap atau stempel tersebut dibuat di Aceh dalam pemerintahan Sultan Alauddin Johar Syah. Pemerintahan Sisingamangaraja X saat itu merupakan sekutu kesultanan Aceh. Cap tersebut terdiri dari sembilan lingkaran yang masing-masing berisi tulisan sehingga disebut Cap Kepala Sembilan.

Sisingamangaraja X, dalam surat balasannya yang berisi antara lain harapan, doa, kabar keluarga dan permintaan apabila dia kalah, Fakih Sinambela sudi menjadi Sultan Batak meneruskan Dinasti Sisingamangaraja. Permintaan terakhir ini setelah usai perang tidak dikabulkan Fakih Sinambela karena dia memang tidak berniat menjadi Sultan di tanah Batak.

Setelah Pulas dikumandangkan, Pulas adalah ultimatum perang tradisional di adat Batak, perang antar dua kubu akhirnya pecah. Pihak Sisingamangaraja X kalah dalam pertempuran tersebut.

Dua tahun memerintah di Tanah Batak, Fakih Amiruddin akhirnya harus meninggalkan pusat pemerintahannya di Siborong-borong dan meneruskan perjuangan dalam membela tanah air untuk mengusir penjajah Belanda di Air Bangis. Dalam usaha mempertahankan Air Bangis, Fakih Amiruddin bergelar Tuanku Rao bersama Panglimanya Amir Hussein Hutagalung bergelar Tuanku Saman gugur sebagai syahid.

Dikatakan bahwa keluarga Sisingamangaraja dan Fakih Amiruddin sampai sekarang masih terdapat di Sipirok diantaranya Lambung Sinambela dan Hombar Sinambela yang menjado nenek moyang marga Sinambela yang sudah Islam di Sipirok.

Sementara itu di Rao, istri Fakih Amiruddin, Zaharah Daudi, mempunyai tiga orang anak yang bernama Muhammad Abdullah Amiruddin, Muhammad Dahlan Amiruddin dan Muhammad Zain Amiruddin. Sepeninggalan Fakih Sinambela mereka pindah dan bermukim di Pariaman. Di sana mereka tinggal karena terdapat saudara Zaharah yakni Barkat Ali Daudi yang berprofesi sebagai pedagang yang sudah settled dengan baik. Informasi tersebut didapatkan Sutan Martua Raja, seorang sejarawan Batak, dari Mangaraja Soangkupon yang pernah menjadi anggota parlemen kolonial Belanda di Indonesia, Volksraad dan dari Bagindo Dahlan Abdullah, mantan anggota Gementeraad di Batavia. Diyakini keberadaan keturunan Fakih Amiruddin di Pariaman sekarang ini sudah tidak dapat dikenali karena mereka jarang mencantumkan marga di belakang nama, walaupun mereka berdarah biru kerajaan Batak, Sisingamangaraja.

Para panglima Fakih Amiruddin berhasil menjadi Raja di berbagai tempat. Di antaranya Mansur Marpaung, putra Porsea, menjadi Tuanku Asahan yang memerintah di Kesultanan Asahan. Zulkarnain Aritonang menjadi raja di kerajaan Merbau dan Alamsyah Dasopang menjadi raja di Kesultanan Kotapinang, semuanya masih memerintah sampai tahun 1940-an.

Pemasuk Lubis alias Tuanku Maga, panglimanya yang lain, meninggal dunia di Silindung pada tahun 1820. Dia disholatkan oleh marga Hutagalung di kampung Hutagalung, Silindung, dipimpin oleh Imam setempat, Kulipah Abdul Karim Hutagalung.

Kamis, 26 Juli 2012

Teknologi Informasi dan Komunikasi, Menguntungkan atau Merugikan











Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi telah diterapkan pada banyak bidang kehidupan, baik untuk aktivitas dikantor pemerintahan. perusahaan pabrik, industri, studio musik, rumah tangga, ataupun bidang lainnya.


   Berikut topik-topik yang akan saya sampaikan:
1. Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dampak penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.


1. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari


    Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memang luar biasa. Manusia juga berusaha menyempurnakannya. Para ahli mulai mereka-reka peralatan termasuk membuat robot yang dapat berkomunikasi dengan manusia. Kelak, kalau kalian menjadi ahli di bidang ini, kalian pun dapat meneruskan karya merka. Namun, mari kita tengok dulu berbagai macam penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang sudah muncul dalam kehidupan kita. Apakah kalian dapat menyebutkan?


     a. Bidang Administrasi Perkantoran
   Teknologi informasi dan komunikasi memudahkan pekerjaan administrasi di kantor, seperti mengetik surat, menuyusun laporan keuangan. menghitung penjualan barang, dan sebagainya. Perangkat lunak (software) seperti Microsoft Word, Microsoft Exel, Microsoft Power Point, dan sebagainyatelah digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengelola kegiatan perkantoran mereka.


     b. Bidang Telekomunikasi
   Teknologi informasi dan komunikasi tentu saja berperan sangat besar bagi kenyamanan kita dalam menjalin komunikasi. saat ingin membuat janji dengan teman, kita dapat menggunakan telepon atau telepon seluler untuk menghubunginya.


    c. Bidang Perdagangan
   Jika kita pergi ke supermarket, kita dapat melihat para kasir sudah menggunakan alat bantu elektronik untuk mengetahui harga barang. Kasir tidak perlu lagi menggunakan tangan atau kalkulator untuk menghitung. Bahkan dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seseorang yang akan membeli atau menjual sesuatu tidak perlu bertemu lagi dipasar, toko, warung atau tempat lain. Namun, cukup bertransaksi lewat internet. Kegiatan tersebut disebut dengan e-commerce atau perdagangan secara elektronik.

    d. Bidang Perbankan
   Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan banyak transaksi keuangan dilakukan lewat internet atau peralatan lain. Sekarang kita dapat mengirim atau menerima uang tanpa perlu bertemu dengan petugas bank. ATM telah menggantikan fungsi seorang teller (petugas penghitung uang di bank). sehingga kita dapat mengambil sejumlah uang kapan pun dibutuhkan.

2. Dampak penggunaan Teknologi Komunikasi dan Informasi


    Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang kehidupan manusia telah sangat luas. Peran ini tentu saja memiliki dampak yang sangat luas juga. Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik itu positif maupun negatif. Dampak positif berarti pengaruh kuat yang bersifat baik, sedangkan dampak negatif adalah pengaruh kuat yang sifatnya tidak baik.

    a. Dampak Positif penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
   Kemajuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi telah banyak membantu kehidupan manusia. Brikut beberapa dampak positif dari penguasaan teknologi informasi dan komunikasi:

 - Komunikasi saat ini menjadi cepat, mudah dan murah.
 - Informasi sekarang menjadi mudah diakses.
 - Banyak pekerjaan bisa dilakukan denganlebih mudah dan praktis.
 - Manusia dapat menyerahkan sebagian pekerjaan yang bersifat rutin kepada komputer.
 - Manusia dapat mengembankan berbagai pengetahuan untuk lebih mengenal dunia dan alam semesta.

    b. Dampak Negatif penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
   Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia. Namun, kemajuan teknologi ini juga membawa dampak negatif. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang perlu kalian perhatikan saat kalian asyik dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi:

 - Dampak pada kesehatan manusia (mata menjadi pedas, merah dan berair; Tangan pegal-pegal; Kepala pening)
 - Dampak pada interksi dengan orang lain.
 - Dampak pada kegiatan ekonomi.
 - Dampak pada pemerataan kesempatan memiliki komputer.
 - Dampak pada kerusakan komputer.
 - Timbulnya kejahatan komputer.
 - Dampak pada pelanggaran hak cipta.

Rabu, 25 Juli 2012

MAKALAH BENTUK KONSTITUSI DI INDONESIA

A.    KONTITUSI INDONESIA
Untuk mengetahui konstitusi yang diterapkan di Indonesia, dapat kita lihat dari berbagai ahli dalam mengkladifikasikannya. Para ahli mengklasifikasikan konstitusi menjadi beberapa bentuk konstitusi. Klasifikasi ini umumnya didasarkan pada sejumlah hal, pertama dilihat dari dokumen tersebut dikodifikasikan atau tidak. Kedua, dilihat dari prosedur peerubahan konstitusi; Ketiga, dilihat dari organisasi dan struktur kekuasaan yang menggunakan konstitusi tersebut dalam menjalankan kekuasaan.

C.F. Strong
Membagi konstitusi menjadi dua kategori, yaitu:
1.    Konstitusi bernaskah (codified constitution) serta konstitusi tidak bernaskah (non-codified constitution); dan
2.    Konstitusi lentur (flexible constitution) dan konstitusi kaku (rigid constitution).

Strong menggunakan istilah documentary dan non-documentary constitution sebab menurutnya pembedaan konstitusi menjadi konstitusi tertulis (written constitution) dan konstitusi tidak tertulis (unwritten constitution) adalah suatu pembedaan yang keliru dan menyesatkan. Kekeliruan tersebut diakibatkan oleh karena tak ada satupun konstitusi di dunia yang seluruhnya tertulis, maupun sebaliknya tidak ada satupun konstitusi yang seluruhnya tidak tertulis. Bahkan Wheare menyatakan, klasifikasi semacam ini written and unwritten constitution sebaiknya dibuang saja. Pendapat ini diperkuat oleh Jan-Erik Lane, yang mengatakan:  “Tak ada satu pun negara yang hidup seratus persen sesuai dengan dokumen-dokumen tertulisnya. Hukum adat memainkan peranan yang besar dalam konstitusi setiap negara di dunia.
Namun, pada kenyataanya pengklasifikasian  konatituai tertulis dan tidak tertulis, menjadi sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan. Strong pun mengakui adanya kategorisasi ini, khususnya untuk sebuah kebutuhan yang lebih praktis. Tetapi, dia kembali menegaskan sesungguhnya konstitusi tertulis adalah konstitusi yang terdokumentasi, sedangkan konstitusi tidak tertulis ialah konstitusi yang tak terdokumentasi.
Sementara pada kategorisasi konstitusi menjadi konstitusi lentur (flexible) dan konstitusi kaku (rigid), Strong  menyandarkannya klasifikasinya pada ada tidaknya prosedur khusus untuk mengubah amandemen suatu konstitusi. Konstitusi yang dapat diubah atau diamandemen tanpa menyaratkan adanya suatu prosedur khusus, Strong menyebutnya sebagai konstitusi lentur flexibel constitution. Sebaliknya, bilamana suatu konstitusi menyeratkan adanya prosedur khusus, jika akan dilakukan perubahan maka konstitusi tersebut termasuk dalam kategori konstitusi kaku rigid constitution.


K.C. Wheare
Melakukan klasifikasi konstitusi ke dalam enam kategori, yang lebih terperinci bila dibandingkan dengan klasifikasi Strong. Menurut Wheare, konstitusi terdiri dari:
1.    Konstitusi tertulis dan tidak tertulis(written and unwritten constitution).
2.    Konstitusi lentur dan kaku (flexible and rigid constitution).
3.    Konstitusi derajat tinggi dan bukan derajat tinggi (supreme and not supreme constitution).
4.    Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan (federal constitution and unitary constitution).
5.    Konstitusi sistem presidensil dan konstitusi sistem parlementer (presidential constitution and parliamentary constitution).
6.    Konstitusi republik dan konstitusi kerajaan (republican constitution and monarchi constitution).
Pemilahan konstitusi menjadi derajat tinggi dan tidak tinggi (supreme and not supreme constitution), disandarkan atas posisi, kedudukan konstitusi tersebut terahadap peraturan perundang-undangan lainnya. Dilihat pula dari syarat pengubahannya, apakah berbeda ataukah sepadan dengan cara mengubah peraturan perundang-undangan biasa. Sementara pembedaan menjadi konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan federal and unitary constitution, dilakukan berdasar pada bentuk negara di mana konstitusi tersebut diterapakan. Selanjutnya, klasifikasi konstitusi presidensial dan konstitusi parlementer presidential and parliamentary constitution, dipilah dengan dasar perbedaan sistem pemerintahan dalam negara tempat konstitusi tersebut dianut. Sedangkan kategorisasi konstitusi republik dan konstitusi kerajaan, dipisahkan dengan melihat siapa kepala negara dan pemegang kekuasaan tertinggi tempat konstitusi tersebut diberlakukan.

Hans Kelsen
Mengategorisasikan konstitusi menjadi tiga kategori, yaitu:
1.    Konstitusi lentur dan konstitusi kaku—flexibel and rigid constitution.
2.    Konstitusi republik dan konstitusi kerajaan—republican and monarchi constitution.
3.    Konstitusi demokrasi dan konstitusi otokrasi—democratie and otrocratie constitution.
     Catatan Kelsen untuk klasifikasi konstitusi lentur dan kaku, kedua klasifikasi ini berlaku baik bagi konstitusi tertulis maupun konstitusi tidak tertulis. Perbedaannya hanya terletak pada, jika konstitusi tertulis norma-normanya dibentuk oleh tindakan legislative, sedangkan konstitusi tidak tertulis norma-normanya dibentuk oleh kebiasaan. Bahkan terdapat pula konstitusi yang mempunyai karakter hukum undang-undang, sekaligus berkarakter hukum kebiasaan. Lebih lanjut kelsen menjelaskan, sekaku apapun sebuah konstitusi, hanya kaku terhadap hukum undang-undang, bukan hukum kebiasaan. Artinya tidak ada kemungkinan hukum dapat mencegah diubahnya suatu konstitusi dengan cara kebiasaan.
Mengenai pemilahan konstitusi menjadi konstitusi demokrasi dan konstitusi otokrasi, Kelsen berangkat dari ide dasar tentang kebebasan politik. Artinya klasifikasi konstitusi dilakukan dengan melihat dari sejauh mana masyarakat turut serta dan terlibat dalam pembentukan tatanan hukum. Suatu konstitusi dikatakan demokratis bilamana memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembentukan tatanan hukum, kehendak yang dinyatakan dalam tatanan hukum negara identik dengan kehendak dari para subjek tatanan hukum tersebut. Sedangkan konstitusi otokrasi adalah konstitusi yang tidak menyertakan para subjek hukum, warganegara dalam pembentukan tatanan hukum negara, dan keselarasan antara tatanan hukum dengan kehendak para subjek hukum sama kali tidak terjamin.

     Dari pendapat beragam ahli tersebut, dapat dirangkum bahwa klasifikasi konstitusi meliputi:
1.    Konstitusi bernaskah dan konstitusi tidak bernaskah (codified constitution and non-codified constitution);
2.    Konstitusi tertulis dan tidak tertulis (written and unwritten constitution);
3.    Konstitusi lentur dan kaku (flexible and rigid constitution);
4.    Konstitusi derajat tinggi dan bukan derajat tinggi—(supreme and not supreme constitution);
5.    Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan (federal constitution and unitary constitution);
6.    Konstitusi sistem presidensil dan konstitusi sistem parlementer—(presidential constitution and       parliamentary constitution);
7.    Konstitusi republik dan konstitusi kerajaan (republican constitution and monarchi constitution);
8.    Konstitusi demokrasi dan konstitusi otokrasi—(democratie and otrocratie constitution).

     Dengan klasifikasi tersebut, konstitusi Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai sebuah konstitusi yang terkodifikasi, tertulis, cukup rigid, kaku karena memerlukan prosedur khusus jika akan dilakukan amandemen, tidak seperti prosedur pembentukan undang-undang pada umumnya, Pasal 37 UUD 1945 menyebutkan:
•    Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurangkurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
•    Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
•    Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
•    Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya limapuluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
•    Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

     Selain itu UUD 1945 merupakan sebuah konstitusi derajat tinggi, karena berlaku sebagai hukum dasar yang menempati kedudukan tertinggi dalam hirarki norma hukum dan perundang-undangan di Indonesia. Bentuk negara kesatuan yang dianut Indonesia menjadikan UUD 1945 termasuk ke dalam konstitusi kesatuan, dalam sistem pemerintahan presidensial, yang berbentuk republik dan menganut paham demokrasi.


B.    DESKRIPSI SINGKAT PERUBAHAN UUD 1945
Salah satu keberhasilan yang dicapai oleh bangsa Indonesia pada masa reformasi adalah reformasi konstitusional. Reformasi konstitusi dipandang merupakan kebutuhan dan agenda yang harus dilakukan karena UUD 1945 sebelum perubahan dinilai tidak cukup untuk mengatur dan mengarahkan penyelenggaraan negara sesuai harapan rakyat, terbentuknya good governance, serta mendukung penegakan demokrasi dan hak asasi manusia. Perubahan UUD 1945 dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda Sidang MPR dari 1999 hingga 2002.
•    Perubahan pertama dilakukan dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999. Arah perubahan pertama UUD      1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif.
•    Perubahan kedua dilakukan dalam sidang Tahunan MPR Tahun 2000. Perubahan kedua menghasilkan rumusan perubahan pasal-pasal yang meliputi masalah wilayah negara dan pembagian pemerintahan daerah, menyempumakan perubahan pertama dalam hal memperkuat kedudukan DPR, dan ketentuan-ketentuan terperinci tentang HAM.
•    Perubahan ketiga ditetapkan pada Sidang Tahunan MPR 2001. Perubahan tahap ini mengubah dan atau menambah ketentuan-ketentuan pasal tentang asas-asas landasan bemegara, kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara, serta ketentuan-ketentuan tentang Pemilihan Umum.
•    Perubahan keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002. Perubahan Keempat tersebut meliputi ketentuan tentang kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara, penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), pendidikan dan kebudayaan, perekonomian dan kesejahteraan sosial, dan aturan peralihan serta aturan tambahan.

Empat tahap perubahan UUD 1945 tersebut meliputi hampir keseluruhan materi UUD 1945. Naskah asli UUD 1945 berisi 71 butir ketentuan, sedangkan perubahan yang dilakukan menghasilkan 199 butir ketentuan.  Saat ini, dari 199 butir ketentuan yang ada dalam UUD 1945, hanya 25 (12%) butir ketentuan yang tidak mengalami perubahan. Selebihnya, sebanyak 174 (88%) butir ketentuan merupakan materi yang baru atau telah mengalami perubahan.
Dari sisi kualitatif, perubahan UUD 1945 bersifat sangat mendasar karena mengubah prinsip kedaulatan rakyat yang semula dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR menjadi dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Hal itu menyebabkan semua lembaga negara dalam UUD 1945 berkedudukan sederajat dan melaksanakan kedaulatan rakyat dalam lingkup wewenangnya masing-masing. Perubahan lain adalah dari kekuasaan Presiden yang sangat besar (concentration of power and responsibility upon the President) menjadi prinsip saling mengawasi dan mengimbangi (checks and balances). Prinsip-prinsip tersebut menegaskan cita negara yang hendak dibangun, yaitu negara hukum yang demokratis.

Ada 5 ciri-ciri Pria Berbohong

Sebenarnya, mengenali seorang pria sedang berbohong atau tidak tidaklah sulit. Ada hal yang tidak bisa ditutupi oleh pria ketika sedang berbohong. Selama Anda jeli dalam memperhatikan gerak gerik mereka, Anda akan tahu apa mereka sedang berbohong atau tidak. Tanda apakah itu yang menunjukkan pria sedang berbohong?
Ketika seorang pria sedang berbohong, dia menutupi kebohongannya melalui gerak-geriknya. Bahasa tubuh merekalah yang dapat Anda gunakan untuk memastikan apakah mereka sedang berbohong atau tidak. Maka, Anda perlu tahu tanda-tanda yang ditunjukkan oleh pria.

menurut TKJ Blog, berikut ini adalah tanda-tanda yang perlu diketahui?

Sikap dan gerakan tubuh yang kaku dan tegang

Siapapun, termasuk pria akan nampak lebih kaku dan tegang dari sikap normalnya ketika sedang berbohong. Mereka merasa tegang karena mereka takut bahwa Anda tidak percaya pada mereka. Untuk menutupi ketegangan mereka, mereka akan menyilangkan kaki di sekitar kaki kursi, duduk dengan tegang, dan gerakannya nampak tidak nyaman dan normal.

Memasukkan tangan ke dalam saku

Ketika berbohong, orang merasa gelisah dan tidak nyaman. Hal ini tentu tidak ingin diketahui orang lain. Untuk menyembunyikan kegelisahan dan ketidaknyamanan, mereka memasukkan tangan mereka ke dalam saku.
Hal ini bisa dipahami karena tangan yang terbuka menunjukkan keterbukaan dan kenyamanan. Selain itu, tangan pria akan berkeringat dingin ketika sedang gelisah.  Maka, ketika berbohong pria menyembunyikan tangannya ke  dalam kantong celana untuk menutupi kegelisahannya.

Mengangkat bahu

Jika seorang pria mengangkat salah satu ataupun kedua bahunya, itu pertanda bahwa ia sedang berbohong. Ketika pria melakukannya berarti mereka sedang merekayasa suatu kebenaran mengenai kebohongan mereka. Sama halnya, ketika pria menyilangkan jarinya di belakang punggung ketika sedang berbicara. Ini menunjukkan pengingkaran atas apa yang  dikatakan atau janjikan.

Menggosok bagian bawah hidungnya

Gerakan seperti ini sering dilakukan oleh pria yang tidak terbiasa berbohong. Bahasa tubuh ini menunjukkan penyesalan yang besar atas kebohongan yang telah diperbuatnya. Setelah berbohong, pria biasa mengangkat tangan untuk menyentuh hidung atau menutup mulutnya karena mereka sendiri tidak percaya akan apa yang telah mereka utarakan kepada Anda.
Anda, para pria, perlu waspada karena wanita tahu ketika Anda sedang berbohong. Oleh karena itu, berhentilah berbohong karena hanya menimbulkan ketidaknyamanan pada diri Anda dan mendorong terciptanya kebohongan-kebohongan lain

Selasa, 12 Juni 2012

Manisan Jambu yang nikmat dari Medan

Medan - Jambu Biji atau sering disebut sebagai jambu klutuk yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Guava (bahasa Latin: Psidium guajava) mungkin merupakan buah yang sangat mudah kita temukan. Buah yang didominasi dengan biji kecil-kecil ini sangat kaya akan vitamin C. Bahkan Buah Jambu Biji yang bijinya berwarna merah konon sangat berkhasiat untuk menaikkan trombosit bagi orang yang menderita sakit demam berdarah.


Jambu Biji sebenarnya adalah jenis buah yang sudah sangat mudah kita temukan di seluruh tempat di Indonesia. Biasanya yang lebih sering kita temukan adalah Jambu Bangkok yang ukuran buahnya lebih besar dibandingkan dengan jambu biji lokal. Namun apakah Pembaca pernah mendengar atau pun membayangkan apabila ada sebuah lokasi kuliner di Medan, Sumatera Utara yang menjadikan buah jambu biji ini sebagai kuliner yang enak dan saat ini banyak wisatawan yang menjadikan kuliner jambu ini sebagai oleh-oleh. Lokasi kuliner ini adalah Manisan Jambu Aguan (foto lokasi kuliner ini diperoleh dari rekan penulis, penulis minta ijin kepada yang bersangkutan yang fotonya terpaksa dimunculkan di sini).

Lokasi kuliner Manisan Jambu Aguan ini terletak di Jl. Kruing No. 2G Medan. Lokasinya terletak tepat di sebelah Bolu Meranti. Manisan Jambu Aguan ini juga menerima pemesanan melalui telepon +62 0813 61181920.

Sebenarnya dahulunya Manisan Jambu Aguan hanya dijual di Jalan Mojopahit, Medan. Namun saat ini juga sudah dibuka sebuah cabang di Jl. Kruing ini.

Awalnya penulis pernah dibawa oleh-oleh seorang kawan yang datang dari Medan. Namun oleh-oleh yang dibawa bukan oleh-oleh khas dari Medan, melainkan manisan jambu biji. Waktu itu penulis sempat berpikir, apa sih istimewanya manisan jambu biji. Apalagi penulis sudah bosan dengan buah jambu biji ini, karena dulu penulis memiliki pohon buah jambu biji yang berbuah lebat sepanjang tahun.

Setelah penulis mencicipi manisan jambu biji ini, ternyata memang istimewa. Manisan Jambu biji ini terasa renyah, segar dan manis. Walaupun penulis sudah bosan jika memakan buah jambu biji, namun tidak demikian halnya saat memakan manisan jambu biji ini. Rasanya tidak cukup hanya memakan sepotong saja.

Jambu biji yang dijadikan manisan ini telah dipotong menjadi 4 bagian memanjang dan biji-bijinya telah dibuang. Jambu biji yang dijadikan sebagai manisan adalah jambu bangkok yang bentuknya besar-besar. Manisan Jambu Aguan ini dijual dengan harga Rp 15.000 per kilogramnya.

Penulis merekomendasikan kepada para Pembaca yang berkunjung Medan tidak ada salahnya untuk mencoba kuliner yang satu ini.