loading...
FERNANDO LUGO MENDEZ
 bukan konglomerat atau politisi bergelimang uang. Mantan uskup ini 
hanya pekerja sosial yang kere. Tapi sungguh tak disangka, penganut 
sosialisme yang mendalami ajaran Pancasila ini malah menolak mendapat 
gaji selaku Presiden Paraguay, yang diumumkannya pada malam sebelum 
pelantikannya, Jumat, 16 Agustus lalu.   
 Keputusan Lugo ini adalah keajaiban terbesar di dunia politik, 
sepanjang sejarah demokrasi di jagat raya ini. Sendirian dia melawan 
arus besar yang berlaku di semua negara, termasuk di AS, di mana jabatan
 presiden memberikan privilese serta kesempatan memperkaya diri dan 
kelompok.    Keputusan Lugo yang
 mencengangkan itu disambut gembira oleh ribuan pendukungnya. Namun, 
Presiden Ekuador Rafael Correa mengingatkan dengan cemas,”Begitu Lugo 
mulai mengubah berbagai hal, serangan akan dimulai.” Serangan dimaksud 
bakal berasal dari kalangan kapitalis, termasuk kekuatan politik yang 
berkiblat ke AS.    Bukanlah 
kebetulan jika semua pemimpin sosialis Amerika Latin hadir dalam acara 
pelantikan Fernando Lugo, yang berlangsung sederhana di ibukota 
Asuncion.. Mereka dipersatukan oleh semangat anti-Amerika Serikat, atau 
setidak-tidaknya berani melawan dan mengatakan TIDAK terhadap negara adi
 kuasa itu. Sebaliknya negara-negara yang dipimpin para politisi 
konservatif yang pro Amerika, yaitu Meksiko, Kolumbia, Peru, hanya 
mengirim utusan.    Para 
presiden beraliran sosialis yang hadir dalam pelantikan “presiden kaum 
miskin” itu antara lain Hugo Chavez dari Venezuela, Luiz Inacio Lula da 
Silva (Brasil), Cristina Kirchner (Argentina), Michelle Bachelet (Cili),
 Evo Morales (Bolivia), dan Rafael Correa (Ekuador). Kehadiran mereka 
membuat acara pelantikan tersebut menjadi semacam perayaan kebangkitan 
sosialisme gaya baru di bumi Amerika Latin.   
 Fernando Lugo, 56 tahun, memenangkan pemilu presiden Paraguay pada 
April lalu. Sebelumnya dia bekerja sebagai uskup Katolik di 
wilayah-wilayah miskin negara yang bertetangga dengan Brasil, Argentina,
 dan Bolivia itu. Dia mendapat izin cuti sementara dari Vatikan, 
memenangkan pemilu, dan menjadi uskup pertama di dunia yang berhasil 
memenangkan pemilihan presiden.    Gaji presiden Paraguay lebih kecil dibanding gaji anggota DPR-RI    TAHUKAH Anda berapa gaji seorang presiden di Paraguay ?   
 Menurut kantor berita Associated Press, gaji presiden Paraguay adalah 
sebesar 4.000 dolar AS atau sekitar Rp.37 juta per bulan. Sangat kecil 
dibandingkan gaji anggota DPR-RI, yaitu sebesar Rp.49 juta per bulan. 
Dan makin kecil lagi dibandingkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
 sekitar Rp.150 juta per bulan.   
 Dengan menolak mendapat gaji, pengagum pemikiran Bung Karno ini akan 
benar-benar menjadi relawan di tampuk kekuasaan Paraguay. Lugo akan 
menjadi satu-satunya pimpinan negara di dunia yang murni volunteer alias
 bekerja tanpa mendapat upah. Luar biasa!   
 Memang, dia naik ke puncak kekuasaan di negara itu, berkat dukungan 
kaum miskin, terutama para petani tanpa tanah dan serikat buruh. Mungkin
 keputusannya itu adalah wujud solidaritas paling nyata kepada kalangan 
miskin, yang mencapai 35,6 persen dari total populasi.   
 Tindakan mulia Fernando Lugo ini cocok betul dengan semboyan kampanye 
Sutrisno Bachir : karena hidup adalah perbuatan. Sekarang giliran 
Sutrisno dan para pemimpin Indonesia lainnya untuk mencontoh tindakan 
nyata Lugo : karena hidup adalah perbuatan nyata !    Hidup adalah melayani…    Petani tak memiliki tanah   
 PARAGUAY adalah negara paling miskin di kawasan Amerika Latin. 
Pendapatan utama negara ini bersumber dari produk-produk pertanian, 
terutama kedelai dan produk turunannya yang menyumbang lebih dari 
setengah hasil ekspornya, yang pada tahun 2007 tercatat 2.390 juta dolar
 AS. Tingkat pertumbuhan ekonominya sebenarnya cukup bagus, yaitu 6,4 
persen per tahun.    Dengan 
jumlah penduduk “hanya” 6,5 juta jiwa, negara dengan luas wilayah 
406.762 km persegi ini seharusnya bisa memakmurkan rakyatnya. Namun 
karena negara salah urus; sempat dikuasai oleh kediktatoran selama 39 
tahun, korupsi dan nepotisme merajalela, dan lebih dari sepertiga 
penduduknya adalah petani tanpa tanah; maka label negara termiskin di 
kawasan itu terpaksa disandangnya.    Cobaan di hari pertama berkuasa : obat dan BBM menghilang dari pasar   
 KEMENANGAN Lugo yang mengejutkan telah mengakhiri dominasi Partai 
Colorado selama 61 tahun di negeri yang cantik itu. Tapi bukan tidak 
mungkin, “Golkar”-nya Paraguay itu akan kembali berkuasa, jika 
pemerintahan koalisi yang dipimpin Lugo gagal meredam anarkisme yang 
timbul akibat euforia di kalangan petani miskin.   
 Segera setelah memastikan Lugo menang dalam pemilu, para petani tanpa 
tanah langsung menyerobot tanah-tanah pertanian yang dikuasai 
perusahaan-perusahaan besar. Pada saat yang sama pememerintahan Lugo 
yang baru berusia sehari sudah langsung digoyang oleh para kapitalis, 
dengan cara menimbun BBM yang mengakibatkan barang vital itu menghilang 
dari pasar. Obat-obatan juga raib dari rak-rak apotik. Ini bisa 
menimbulkan krisis.

Tidak ada komentar:
Write komentarSilahkan tinggalkan komentar sobat dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM ya..! Komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda.
Blog ini blog DOFOLLOW