Kurang Tidur Menyebabkan Tubuh Kegemukan

loading...

SEBUAH studi dari Finlandia mengungkapkan, wanita yang mengalami kesulitan tidur cenderung lebih mudah mengalami peningkatan berat badan.
Dalam penelitian yang melibatkan 7.022 responden itu menemukan orang-orang yang tergolong dalam kategori ‘short sleeper’ atau hanya tidur kurang dari 7 jam dalam semalam, dapat mengalami kenaikan bobot tubuh hingga 5 kilogram.
Kurang tidur berpengaruh pada pembentukan ghrelin, hormon yang mengirim sinyal lapar dari organ pencernaan ke dalam otak. Semakin kurang jam tidur Anda, semakin tinggi hormon ghrelin terbentuk, sehingga perut pun akan semakin sering terasa lapar. Inilah penyebab utama mengapa kurang tidur dapat menyebabkan kegemukan.
Fakta ini didukung sebuah riset yang diungkap di American Heart Association 2011 Scientific Sessions. Penelitian itu mengamati nafsu makan para responden yang hanya diperbolehkan tidur selama 4 jam dalam semalam. Keesokan harinya, para responden wanita terbukti mengonsumsi 329 kalori lebih banyak dari saat jam tidur mereka cukup.
Sedangkan konsumsi kalori para pria meningkat hingga 263 kalori. Dikutip dari Women’s Health, mereka juga cenderung sering ngemil di tengah malam dan banyak melahap kudapan berkarbohidrat tinggi.
Selain membuat perut sering lapar, kurang tidur juga dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk membakar kalori. Sebuah penelitian dari University of Lubeck, Jerman, mengamati sejumlah responden yang diminta untuk tidur selama 12 jam dalam semalam, tapi tidak diperbolehkan untuk tidur di malam berikutnya. Sebagai gantinya, mereka diperbolehkan untuk menyantap sajian buffet yang melimpah yang disediakan oleh tim peneliti.
Hasil penelitian menyimpulkan, saat para responden tidak diperbolehkan tidur, energi yang dihasilkan tubuh mereka menurun hingga 20% dibandingkan setelah mereka tidur selama 12 jam penuh. Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition itu menyebutkan, proses pembakaran kalori menjadi terganggu karena tubuh kurang beristirahat.

(rere/gur)