loading...
[TKJ Blog]: Mumi adalah sebuah mayat
yang diawetkan, baik dengan paparan disengaja maupun menggunakan bahan
kimia, didinginkan atau disimpan di ruangan kering dan kedap udara. Mumi
paling terkenal di dunia adalah mumi yang dibalsem dengan tujuan
pengawetan tertentu. Hal ini banyak dilakukan oleh orang Mesir kuno.
Bagi mereka, badan adalah tempat penting bagi seseorang dalam masa
setelah hidup. Memang, selama ini masyarakat selalu mengidentikan mumi
dengan kehidupan Mesir kuno. Terlebih dengan adanya piramida sebagai
tempat penyimpanan mumi Firaun.
Proses pengawetan mayat menjadi mumi
atau mumifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan
terdehidrasi dengan cepat. Mumifikasi terjadi pada 12 hingga 14 minggu.
Jaringan atau sel-selu tubuh akan berubah menjadi keras, kering,
berwarna cokelat gelap, berkeriput dan tidak membusuk. Selain dari Mesir
kuno, mumifikasi yang disengaja adalah suatu fitur dari beberapa budaya
kuno di daerah amerika selatan dan asia yang memiliki iklim yang sangat
kering. Ada lebih dari 1.000 mumi di Xianjiang Cina. Kemudian, mumi
terkenal yang prosesnya disengaja adalah mayat anak chinchorro yang
ditemukan di Lembar Camarones Chili dan diperkirakan hidup-meninggal
pada 5050 sebelum masehi.
Mumi juga ada yang terjadi karena proses
alami. Seperti di Cina beberapa waktu lalu, ketika ditemukan mumi dari
Peti Mati Spires yang tenggelam dengan menggunakan tanaman obat-oabatan.
Kemudian ada temuan mumi di tempat super dingin yaitu Otzi Manusia Es
dan Manusia Tollund. Beberapa mumi yang terawat dengan baik hasil proses
alami, dimulai sejak periode Inca di Peru.
Berikut ini, tempat wisata mumi yang ada
di sejumlah negara. Tak hanya menyajikan bentuk mumi yang masih utuh,
tempat-tempat tersebut juga memberikan informasi sejarah tentang
kehidupan di masa lampau.
1. Museum Nasional Mesir
Museum ini terletak di sisi utara
Bundaran Tahrir, tempat berlangsungnya unjuk rasa jutaan massa yang
kemudian menumbangkan Rezim Presiden Hosni Mubarak . Akibat kerusuhan
saat itu, sempat terjadi penjarahan dan kerusakan pada museum tersebut.
Untungnya, kerusuhan serta penjarahan tersebut tidak menjamah kamar mumi
Firaun dan ruang penyimpanan emas, perak serta berlian yang tak
ternilai harganya, sebagai peninggalan raja-raja Mesir kuno. Ruangan
harta karun ini terletak di lantai dua dan berpintu besi.
Di museum yang memiliki koleksi 23 mumi
ini, pengunjung dikenakan biaya atau tiket masuk seharga 120 ribu
rupiah. Bagi mereka yang ingin masuk ke kamar mumi, maka akan dikenakan
lagi biaya sebesar 300 ribu rupiah. Di museum ini, mumi ditempatkan di
dua ruangan atau kamar. Satu kamar berisi 11 mumi dan di kamar lainnya
lagi terdapat 12 mumi. Setiap mumi ditempatkan di dalam kotak kaca
bening persegi panjang yang dilengkapi dengan alat elektronik untuk
mengamati dan menjaga tingkat kelembabam suhu di sekitarnya. Menurut
catatan museum, mumi-mumi tersebut ditemukan pada tahun 1898 di gudang
makanan dan perlengkapan makam Raja Amenhotep II di daerah yang disebut
Wadi Al Muluk.
Mumi yang ada di museum ini, semasa
hidupnya bukan orang sembarangan. Mumi-mumi tersebut kebanyakan adalah
Firaun yang menurut bahasa Mesir berarti raja atau penguasa. Di antara
mumi yang ada di museum itu adalah Mumi Ramses II yang meninggal di usia
60 akibat diracun dan Ramses IV yang meninggal di usia 50 tahun. Ada
juga mumi pendeta amun yang berkuasa di wilayah Mesir Selatan dan
menetapkan Thebes sebagai ibukota religius Mesir kuno. Ada juga Raja
Amenhotep I, dinasti 18 yang memerintah tahun 1525 hingga 1594 sebelum
masehi di Deir Al Bahri.
video
gambar
video
Kapan Bisa Jalan2 Kesana .. Pasti Menyenagkan heheh
BalasHapuswah, seru juga yaah... :)
BalasHapusijin share : Teknorun - Barometer Informasi Teknologi
Kren tempatnNYA ... bila perlu langsung ke mesir bila ada duit
BalasHapus